Saturday 11 July 2015

0 Sekilas Meditasi

Sekilas Meditasi




Sekilas Meditasi #1

Saat Anda intens merasakan keluar-masuknya nafas, itu artinya Anda telah hadir sepenuhnya dimanapun Anda berada. Kebutuhan pikiran untuk kompulsif, untuk menyeret Anda ke masa lampau dan masa depan terhenti. Kebahagiaan, kedamaian dan tidak adanya konflik saat itu juga akan Anda rasakan, dan apapun yg kita kerjakan akan dibarengi antusias yang tinggi.Apa artinya semua ini? Itu sama artinya dengan apapun yg Anda lakukan adalah meditasi yg berarti bahwa Anda menjadi sadar. Pekerjaan menunggu yang biasanya membosankan menjadi menyenangkan. Dan seorang sahabat muda pernah menyampaikan ke saya, "dengan selalu merasakan nafas, tiba-tiba saya menjadi cerdas pak".



Sekilas Meditasi #2

Dalam bermeditasi, Anda haruslah hadir sepenuhnya disini. Anda tak akan pernah bermeditasi kalau pikiran kelayapan kesana-kemari atau membumbung tinggi diterbangkan bagai angan2.Bukanlah meditasi yang Anda lakukan itu bilamana hanya fisik Anda saja yang hadir disini, sementara pikiran Anda tersita oleh kenangan atau ingatan dimasa lalu atau terbetot dan diseret oleh angan-angan dan kekhawatiran di masa depan. Hadir secara fisik maupun mental, disini dan saat ini, itulah meditasi. Disini, ia juga bisa disebut dengan mengembalikan diri Anda pada diri Anda sendiri'



Sekilas Meditasi #3

Adakah sesuatu yang lebih aneh didunia ini dibanding dengan tidak mengenal diri sendiri? Mengenalinya tidak hanya secara fisik tapi juga secara mental? Anda bisa saja mengenal dan mengerti dengan baik berbagai hal, namun apa artinya semua itu bila kita asing terhadap diri sendiri? Sederhana saja, apapun yang kita amati dengan seksama, tentu akan kita kenali dengan lebih baik. Bila yang kita amati itu adalah diri kita, maka kita pun akan mengenalinya jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Nah .. dari perspektif ini, meditasi ini juga bisa disebut sebagai "meditasi mengenal diri". Dengan lebih mengenalinya, kita jauh lebih intim, lebih kompromistis dan pada akhirnya lebih harmonis dengannya. Bila ditelusuri akan tampak bahwa 'konflik batin' disebabkan oleh 'krisis pengenalan diri'. Dalam batin yang harmonis, tidak ada konflik.



Sekilas Meditasi #4

Kedalaman meditasi, menyebabkan meditator tak mudah terpengaruhi oleh stimulus atau rangsangan luar, yang dibawa masuk saat berlangsung kontak inderawi. Semakin sering seseorg bermeditasi maka dlm kehidupan sehari-hari pun sang meditator juga tdk gampang terpengaruh. Kebiasaan reaktif selama ini, ditransformasikan menjadi proaktif, inilah yang menentramkan, inilah yang bermanfaat langsung buat Anda. Rangsangan luar saat meditasi biasanya sangat menganggu, akan tetapi semakin ke dalam mereka semakin tidak terasakan. Kemantapan fisik secara langsung akan mempengaruhi ketahanan psikis atau mental. Inilah nantinya akan terpancar kembali berupa ketahanan fisik.



Sekilas Meditasi #5

Ketika bermeditasi, pikiran Anda terpusat pada satu obyek didalam diri kita, semisal keluar masuknya nafas atau mendengar qolbu kita berdzikir,  jadi lebih mirip dengan konsentrasi, meditasi bersifat 'diri sentris' yang keterpusatannya ada dalam diri baik yang bersifat fisik lahiriah maupun batiniah. Sedang konsentrasi obyeknya diluar diri kita.Saat membaca tulisan inipun di layar komputer atau layar HP Anda, Anda memperhatikannya huruf demi huruf, kata demi kata dst sambil menangkap makna tulisan ini, inilah konsentrasi itu. Tetapi bila yang Anda amati dan perhatikan dg seksama adalah bagaimana mata Anda bekerja, sikap duduk, perasaan atau bentuk-bentuk batin Anda ketika membaca, ini berarti Anda sedang membangun kondisi meditasi. Jadi meditasi adalah memusatkan perhatian pada obyek di dalam, hanya mengamati dan memperhatikan dengan seksama ya? Bukan untuk menilainya, nah dengan demikian Anda menjadi sadar terhadap gerak-gerak jasmani dan mental Anda, dengan tidak memberi penilaian terhadap fenomena mental yg berlangsung, apalagi menghakimi. Rasanya lebih mudah untuk melakukannya daripada menjelaskan. Memang, meditasi adalah praktek langsung, bukan teori.



Sekilas Meditasi #6

Anda boleh saja mengatakan: "Saya bermeditasi utk mencapai Tuhan, untuk menyatu dengan Tuhan", sebuah ide yang perfect. Bahkan Anda boleh berbicara tentang kata Tuhan sepanjang hidup Anda, apakah dengan begitu Anda bisa bertemu atau mencapai-Nya? Sadarkah Anda bahwa Anda tak bisa mencapai sesuatu yang tak Anda ketahui, sesuatu yang bahkan tak bisa Anda pikirkan pun bayangkan? Kata 'mencapai' seringkali dikonotasikan terhadap sesuatu yang diluar sana, bahkan boleh jadi yang amat sangat jauh diatas sana. Ini satu masalah besar lainnya bagi para 'pencari' atau 'pendamba' Tuhan. Kemana Anda akan mencari-Nya? Mungkinkah Anda mencari, apalagi menemukan sesuatu yang tak Anda ketahui sama sekali? Jangan gegabah saudaraku. Jangan muluk-muluk dulu, ketahuilah, kenalilah, pahamilah diri Anda sendiri dulu dg sebaik-baiknya. Setelah itulah kita akan dipertemukan dengan-Nya.



Sekilas Meditasi #7

Ada yang bertanya atas tulisan sekilas meditasi #5, "apakah justru tidak tambah bingung pak, antara kita memperhatikan tulisan dan mengamati batin kita?" .. "Awalnya mungkin iya, kebingungan itu karena kita masih belum terbiasa, jadi perhatian masih bolak-balik antara terserap pikiran dan tidak, saat terbiasa, akan menjadikan sepenuhnya perhatian tidak terserap pikiran, suara hiruk pikuk di dalam menjadi hening, kita menjadi terhubung dengan kecerdasan semesta, dan tiba-tiba kita bisa memahami apa yang tersirat dari yang tersurat, makna substantial yang tidak bisa disampaikan penulis dengan kata-kata menjadi kita pahami sepenuhnya". Demikian pulalah seyogyanya saat kita mengkaji kitab yang selama ini kita anggap suci, sikap batin seperti diatas akan memunculkan makna substantial yang terkandung dalam suatu ayat, dan saat itu baru kita sadar bahwa tidak ada kata-kata yang relevan atas makna substantial tersebut.

Sekilas Meditasi #8

Dalam mengamati dengan seksama kita sebenarnya hanya memperhatikan saja. Tanpa penilaian, tanpa membubuhinya dengan prasangka-prasangka, praduga-praduga, pretense, harapan, sugesti dan sejenisnya. Bila mau, boleh dicatat fenomena batin yang terjadi didalam hati. Bila tak mau, tak apa-apa, bahkan lebih baik begitu. Bila telah fasih latihan kita, pemahamanpun akan muncul dengan sendirinya. Pemahaman yang bersifat lebih obyektif dan apa adanya. Terbiasa begini, cepat atau lambat, kita dapat memahami apa itu "apa adanya" dengan amat jelas. "Apa adanya", adalah "the truth" itu sendiri. Sederhana bukan? Cobalah!



Sekilas Meditasi #9

Meditasi sesuai bagi yang sibuk, kesibukan menguras banyak energi fisik dan energi mental Anda. Bagi yang kesibukannya lebih banyak berupa kegiatan pikiran, kelelahan mental malah bisa mengganggu kondisi fisiknya. Oleh krnnya, bukan saja meditasi sesuai bagi yg sibuk, ia bahkan merupakan kebutuhan mentalnya.Meditasi memberi pemulihan, bahkan me-recharging lagi dengan energi fisikal dan mental lebih. Ini harus dibuktikan sendiri. Andalah yang bermeditasi, Andalah yang membuktikan, dan Anda pula yang menikmati manfaatnya.



Sekilas Meditasi #10

Perenungan merupakan salah satu bentuk meditasi yang paling dikenal. Saking lumrahnya boleh jadi kita tak menyadari, bila saat merenung kita sebetulnya sedang meditasi secara alamiah. Merenung bukanlah melamun atau mengkhayal. Disini ada satu obyek perenungan yang jelas, yang tetap di pegang, apakah itu bersifat lahiriah atau batiniah. Dengan mengamati suatu obyek dengan cermat, seksama dan penuh perhatian, kita memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang obyek tersebut. Obyek yang dianjurkan dalam perenungan adalah obyek dalam. Sayangnya kita umumnya tidak serta merta melakukannya demikian. Dalam mengawali latihan, penggunaan obyek luar terasa jauh lebih mudah.Memanfaatkn keluar-masuknya nafas sebagai obyek misalnya, disamping tak sepenuhnya diluar, juga memberi efek ganda berupa ketenangan dan kesehatan.



Sekilas Meditasi #11

Ketika Anda memasuki alam meditatif, batin meditatif, upaya (pemusatan atau konsentrasi) tanggal dg sendirinya. Fenomena ini tak ubahnya spt ketika Anda membuka kran air di rumah Anda. Ketika baru membukanya, terjadi upaya pengerahan atau pemusatan tenaga ke tangan. Namun setelah Anda berhasil membukanya, air akan mengalir dg sendirinya, tanpa perlu pengerahan tenaga lagi. Anda cukup hanya menampung kucurannya saja bukan? Nah .. Inilah mengapa meditasi ada yang menyebut sebagai "bukan upaya, bukan pula metode". Dialam meditatif--sebutlah demikian--memang segala sesuatu mengalir dg sendirinya. Semua mengungkapkan dirinya sendiri, kemanapun si perhatian Anda arahkan. Disinilah berbagai ide, gagasan, ilham, pawisik .. Atau apapun sebutan yg Anda berikan utk itu--bermunculan dg sendirinya, mengalir secara alamiah. Anda sama sekali tak perlu memeras otak utk itu. Disini intervensi kerja otak malah menganggu. Dialam meditatif otak tidak bekerja, ia non aktif, sebaliknya yang hadir hanya kesadaran dan perhatian terarah yang menyertainya.



Sekilas Meditasi #12

Meditasi adalah olah batin bukan olah raga, inilah kesalahan awal seseorang memandang meditasi. Walaupun memang meditasi akan memberikan dampak kesehatan secara menyeluruh pada seseorang, tapi bukan itu tujuan utama dari meditasi. Berhati-hatilah terhadap iming-iming dengan meditasi Anda akan mendapatkan kanuragan atau bentuk-bentuk kesaktian, walaupun dengan meditasi Anda akan mendapatkan itu semua, tapi disitulah ujiannya, kebanyakan akan berhenti sampai disana, karena bagi kebanyakan orang iming-iming itu sangat menggiurkan.



Sekilas Meditasi #13

Ketika Anda merasakan diri Anda benar-benar lebur menyatu dengan alam (istilah Islam fana), bukan hanya sebagai bagian dari alam ini sendiri tapi alam adalah Anda dan Anda adalah alam, pada saat itu Anda tercerap dalam batin meditatif. Disini kata menjadi kehilangan maknanya, oleh karenanyalah ia tak Anda perlukan lagi. Disini Andalah ruang itu, waktu itu, kondisi juga kausalitas itu. Anda tak melihat semua itu sebagai yang diluar sana. Bahkan kata di 'luar' pun sudah kehilangan maknanya bagi Anda. Disini tak ada lagi eksternal maupun internal. Bila semua internal, apakah ada yang disebut eksternal? Pada saat yang bersamaan, apakah kata 'aku', 'kamu' masih punya makna, sejauh mereka hanya rekaan dari batin yang terkondisi?



Sekilas Meditasi #14

Hasrat untuk mengetahui "apakah kita telah cukup maju dalam latihan kita selama ini", memang merupakan suatu hasrat yang wajar dikalangan penekun. Agaknya telah dipahami, kemajuan dalam laku spiritual seyogyanya tidak diukur dari pencapaian-pencapaian supranatural, kemampuan-kemampuan atau kesaktian, itu semua tidak ada artinya, itu semua hanya sampah dalam proses pendakian ke tujuan. Kemajuan berupa perbaikan prilaku, akhlak penekun dibanding sblmnya, seharusnya diposisikan sebagai indikator penting dari kemajuannya. Aspek kemajuan ini tidak saja terkait dengan si penekun sendiri, namun ia juga berdampak baik bagi orang-orang disekitarnya yang berinteraksi langsung maupun tak langsung. Mereka antara lain, kondisi batin yang seimbang, kejujuran, sikap terbuka, rasa belas kasihan, kepedulian dan tidak mementingkan diri sendiri, bebas dari atau menipisnya pretensi, keangkuhan, prasangka dan pola pikir dogmatis.



Sekilas Meditasi #15 (penutup)

Banyak yang merisaukan kemajuannya dalam meditasi. Mereka bertanya-tanya, apakah saya sudah maju dalam meditasi saya? Mengapa meditasi saya tidak kian maju, padahal telah berlatih lama? Apakah metode yang saya pakai dalam meditasi ini efektif? dsb. Kerisauan dan pertanyaan-pertanyaan seperti ini sebetulnya tidak perlu, mereka hanya mengundang keresahan demi keresahan, yang malah menyimpangkan Anda dari jalur. Selama Anda berjalan pada jalurnya atau sesuai dengan yang disyariatkan dan tetap melangkah, itu atinya Anda sudah pasti mengalami kemajuan. Justru yang perlu di pertanyakan adalah, apakah saya masih berjalan dalam jalur semestinya? Adakah saya telah mengalih dari arah yang di tuju? Pertanyaan seperti ini jauh lebih bermanfaat bagi kemajuan ketimbang yang sebelumnya, sejauh mereka akan mengingatkan Anda atas keteledoran, dari penyimpangan atau pembiasan yang mungkin terjadi tanpa disengaja, sehingga terjadi pengalihan tujuan secara sepihak karena digoda oleh 'yang menyenangkan'. Disini dampingan seorang guru menjadi sangat penting.

0 comments:

Post a Comment