Monday 30 November 2015

0 tipe manusia berdasarkan tujuan hidupnya

  tipe manusia berdasarkan tujuan hidupnya


Setiap manusia sadar atau tidak sadar akan selalu menetapkan tujuan untuk hidupnya. Bagi saya, ada dua jenis tipe manusia berdasarkan tujuan hidupnya :

Yang pertama, ada yang memiliki tujuan hidup berubah menjadi lebih baik. Yang pertama ini biasanya dibilang memiliki tujuan hidup pasti, memiliki cita-cita, memiliki impian, goal setting, outcome setting dan semacamnya.

Yang kedua, ada yang memiliki tujuan hidup "jalan di tempat", muter-muter seperti gangsing, setelah energi kehidupan habis, gangsing berhenti di tempat, tidak kemana-mana. Yang kedua ini biasanya dibilang tidak memiliki tujuan hidup pasti, tidak memiliki cita-cita, tanpa impian, tidak mempunyai goal setting/outcome setting.

Analogi sederhana contoh orang yang memiliki tujuan hidup pasti, merubah hidup menjadi lebih baik adalah ketika si Paijo ingin kencing, si Paijo menetapkan tujuan yaitu toilet/kamar mandi/tempat yang nyaman untuk kencing. Ini contoh analogi orang yang memiliki tujuan hidup lebih baik, memiliki tujuan hidup pasti, memiliki cita-cita, impian yang ingin diwujudkan. Yaitu kencing dengan nyaman, kencing dengan rasa tenang, dengan rasa damai dan bahagia.

Analogi contoh yang memiliki tujuan hidup "jalan di tempat" muter-muter seperti gangsing adalah si Paijo ingin kencing tapi Paijo MALAS atau BINGUNG untuk menentukan tujuan tempat kencing yang baik misal ke toilet/kamar mandi/tempat yang nyaman. Akhirnya Paijo memilih untuk tidak kemana-mana alias ngompol di celana. Jangan tertawa lho ya. Ini serius. Fenomena analogi seperti ini banyak terjadi.

Analogi lain adalah bayangkan permainan sepak bola. Bila selaras dengan hukum permainan kehidupan maka setiap pemain memiliki tujuan pasti yaitu gawang lawan. Ini yang benar sesuai hukum permainan.
Nah bayangkan bila permainan sepak bola tanpa gawang, tanpa tujuan, para pemain berebut bola tanpa tau tujuannya apa. Lucu ya
Nah repotnya lagi bila sudah ada gawang tapi si pemain bingung harus masukin ke gawang yang mana, bisa-bisa terjadi goal bunuh diri.
Bayangkan permainan bola basket bila tanpa tujuan yaitu memasukkan bola ke ring basket. Pemainnya drible sana sini, beraksi jumpalitan mau slamdunk gak ada ring nya hahaha
Begitulah kehidupan. Setiap Jiwa pasti memiliki tujuan. Yang spiritualis memiliki tujuan moksha dan semacamnya, yang pengusaha memiliki tujuan kaya raya dan seterusnya. Sadar ataupun tidak sadar, pasti memiliki tujuan entah jangka pendek maupun jangka panjang. Entah tujuan untuk berubah menjadi lebih baik, entah tujuan jalan ditempat. Bisa memiliki tujuan yang pasti, bisa juga memiliki tujuan yang tidak pasti.

Nah, yang memiliki tujuan jangka panjang itu bagaikan memiliki "peta kehidupan". Dia akan merancang hidup seperti apa yang akan dia jalani. Dia memiliki mimpi atau cita-cita. Biasanya orang macam ini disebut 'orang sukses'. Yang biasanya jumlahnya hanya 30% dari total 100% penduduk Bumi.

Cita-cita/impian bukanlah angan-angan. Yang perlu dipahami adalah ada perbedaan antara cita-cita/impian dengan angan-angan.

Cita-cita/impian sangat tertanam di dalam diri, para pakar pemberdayaan diri menganjurkannya untuk ditulis.

Bedanya cita-cita/impian dan angan-angan adalah cita-cita/impian harus tertulis, harus ditulis.

Tulis tangan ya bukan ketik di gadget atau komputer. Karena ketika orang menulis dengan tangan ke dalam buku/semacamnya maka dia menggunakan seluruh bagian dari dirinya sehingga apa yang ditulis akan mudah tertanam ke dalam dirinya sehingga akan lebih mudah mewujudkannya ke dunia nyata.
Karena mekanisme Alam-i seperti itu, yang di dalam akan memancar ke luar. Yang didalam akan mewujud ke luar. 'Niskala' akan mempengaruhi 'Skala'.

Sedangkan kalo hanya berangan-angan tanpa ditulis akan segera sirna ditelan waktu dan suasana.

So, tulislah, tetapkan tujuan hidup Anda mau seperti apa. Tentukuan tujuan hidup yang pasti kemudian fokus pada proses mewujudkan dan setiap langkah menuju tujuan tersebut.

Karena begitulah Kehidupan adanya, akan selalu ada tujuan hanya perbedaannya adalah ada Jiwa yang dengan sadar menentukan tujuannya, menentukan "peta hidupnya" dan ada Jiwa yang dipermainkan oleh hidupnya, alias tidak memiliki tujuan pasti.

Dan janganlah terlena pada proses, terus berjalan ke arah tujuan. Terlena pada proses itu bagaikan pesawat dari Bali dengan tujuan ke Jakarta tapi muter-muter dulu, berhenti dulu di atas Solo, salto dulu di atas Jogja, bisa-bisa si pesawat kehabisan bahan bakar dan jatuh di jalan, gak sampai ke tujuan.

Tuhan YME itu Maha Pengasih dan Penyayang. Suka ngasih dan sangat sayang maka apapun tujuan hidup manusia, apa yang tertanam dalam diri manusia secara sadar pun tidak sadar akan segera dikasih, diwujudkan.

Mau memiliki tujuan jalan ditempat, monggo.
Mau memiliki tujuan jalan-jalan keliling dunia juga monggo.

Mau bertujuan menderita penuh duka pun silakan.
Mau bertujuan bahagia dan merdeka/moksha juga silakan.

Tuhan YME sangat suka sekali banget untuk ngasih manusia sesuai pemintaannya, ngasih sesuai dengan apa yang ada di dalam dirinya, mewujudkan apa yang menjadi kehendak manusia, karena Tuhan YME itu Maha Pengasih dan Penyayang, suka sekali banget untuk ngasih-ngasih dan nyayang-nyayang.