Seiring manusia dewasa semakin berat pula tantangan yang harus
dihadapi, beratnya kehidupan ini memerlukan seni dalam menghadapinya,
bergumul dengan harapan dan rencana adalah makanan sehari hari.
Kekecewaan juga jadi bagian sebuah cerita. Sehingga ada yang bisa
bersikap fatalisme atau pasif dengan alasan pasrah total namun
kenyataannya adalah sikap kalah terhadap tantangan. Atau juga bisa
mengandalkan sepenuhnya terhadap kemampuan diri sehingga menjadi bagian
narsicm. Ada pula yang bersikap
pertengahan, yakni berpasrah dan terus berupaya semaksimal mungkin.
Sikap pertengahan membuat manusia bertumbuh secara tidak ekstreem,
realistis dan pencerahan spiritual adalah bagian dari pembelajaran
dirinya.
Bisa dipastikan
kita semua tidak ada yang tau bagaimana nasib kita kedepan, ketidaktauan
inilah yang menjadi serunya menjalani kehidupan. Misteri atau ke gaiban
perjalanan seharusnya memaksa manusia untuk sadar "berpasrah", pasrah
membuat kita lapang karena percaya ada Tuhan yang membantu, dan ikhtiar
penuh optimis. Jika terbalik ikhtiar kemudian pasrah kita temui
kepenatan bertubi - tubi dahulu sehingga energi kita terkuras. Pasrah
itu obat manjur untuk tetap optimis, persepsi ini sangat penting, bukan
sebaiknya
0 comments:
Post a Comment