Friday 15 January 2016

0 TENTANG HARMONI, KESEIMBANGAN

~ TENTANG HARMONI, KESEIMBANGAN ~




Keseimbangan bukanlah sebab-akibat.

Sebab akibat terjadi pada waktu yang berbeda.
Sedangkan Keseimbangan tejadi pada waktu yang sama.

Keseimbangan atau harmoni adalah ketika YIN dan YANG menyatu.

Keseimbangan atau harmoni adalah ketika SHAKTI dan SHIVA menyatu. Mewujudkan perputaran Swastika dan mewujudkan perputaran Purusha Artha.

Keseimbangan atau harmoni adalah ketika KEKUATAN dan KESADARAN menyatu.

Dan............

Ketidakseimbang

an atau ketidakharmonisan adalah ketika YIN dan YANG berpisah.
Ketidakseimbang
an atau ketidakharmonisan adalah ketika Shakti tanpa Shiva, maka Shakti akan menjadi Kali atau pun menjadi Durga dan bisa mengakibatkan bencana pada dunia.
Pun sebaliknya, ketika Shiva tanpa Shakti maka Shiva hanya akan berdiam diri saja di Puncak Himalaya. Kehidupan berhenti berputar.

Ketidakseimbang
an atau ketidakharmonisan adalah :
Kekuatan tanpa Kesadaran akan mengakibatkan kerusakan.

Kesadaran tanpa Kekuatan tidak akan menghasilkan apa-apa.
Berpikir tanpa bertindak tidak akan menghasilkan apa-apa.

TEORI TANPA PRAKTIK tidak akan menghasilkan apa-apa, tidak akan bisa merubah dunia.

Itulah Keseimbangan dan itulah Ketidakseimbang
an.
 
~ KESEIMBANGAN, HARMONI ~
Keseimbangan adalah ketika caring/
kepedulian dan kemanusiaan menyatu.
Keseimbangan adalah ketika kerja keras dan kemakmuran/
sejahtera/kaya raya menyatu.
Keseimbangan adalah ketika role model/
keteladanan dalam pekerjaan/pelayanan dan semangat petualangan menyatu.
# Ketidakseimbang
an adalah ketika kepedulian ada tapi tanpa kemanusiaan.
Contohnya : Orang yang mengaku pembela HAM tapi malah membela teroris, sangat peduli pada teroris yang mati tertembak. Si oknum pembela HAM memang memiliki kepedulian tapi tanpa sadar kehilangan kemanusiaan.
Orang yang sangat peduli pada temannya yang sudah mencelakakan orang lain. Kepedulian ada tapi tanpa sadar kehilangan kemanusiaan.
Orang yang sangat peduli pada penguasa yang sudah berbuat tidak adil pada rakyatnya. Kepedulian ada tapi tanpa sadar kehilangan kemanusiaan.

Pun sebaliknya, kemanusiaan tanpa kepeduliaan akan mewujudkan ketidakseimbang
an.
Contohnya : Ya si oknum pembela HAM. Koar-koar tentang kemanusiaan tapi mereka tidak peduli pada korban bom yang dilakukan teroris. Tidak peduli pada polisi yang tertembak. Mana kepedulian mereka?!
Ada orang yang suka ngoceh tentang kemanusiaan tapi orang dekat saudara sendiri terkena musibah malah menjauh, tidak peduli.

# Ketidakseimbang
an adalah ketika kerja keras ada tapi tanpa kemakmuran/sejahtera/kaya raya.
Contohnya : Orang sudah banting tulang sampai ndlosor tapi tetap tidak sejahtera. Berarti ada yang salah dalam manajemen keuangannya.

Pun sebaliknya, orang kaya raya tanpa kerja keras akan menghasilkan ketidakseimbang
an.
Contohnya : Silakan melihat kehidupan OKB (Orang Kaya Baru) yang tiba-tiba dapat duit banyak terus duit cepat habis lagi, semakin miskin. Atau silakan lihat contoh orang yang korupsi duit rakyat. Pengin kaya raya tapi gak mau kerja keras. Ngutil sini ngutil sana.

# Ketidakseimbang
an adalah ketika role model/keteladanan dalam pekerjaan/pelayanan dilakukan tapi tanpa semangat petualangan.
Contohnya : Orang yang super duper baik tapi hal itu hanya disimpan sendiri, tidak disebar, tanpa petualangan, tanpa perjalanan. Orang yang sudah tercerahkan tapi tidak mau turun gunung. Orang yang sudah tercerahkan tapi tidak mau bermain di pasar dunia. Shiva tanpa Shakti. Shiva tanpa Parvati.

Pun sebaliknya, semangat petualangan ada tapi tanpa keteladanan akan menghasilkan ketidakseimbang
an. Contohnya jalan-jalan ngalor ngidul hanya murni untuk senang-senang. Habis duit, kadang bukannya senang malah tambah stress karena tanpa keteladanan.
Keteladanan adalah model ideal untuk sesuatu. Bisa dalam bidang pekerjaan, pelayanan, keluarga, keunganan, spiritual dan lain sebagainya.
 

Sunday 10 January 2016

0 hahahahah judul tidak penting, lagi iseng2 nulis aja



Belajar bersikap dalam kehidupan melalui Sri Krishna dalam cerita sejarah Mahabharata. Saat terjadi perang saudara antara kubu Kurawa dan Pandawa.
Dalam bersikap, Sri Krishna bisa berteman dengan Kurawa pun Pandawa. Orang jahat pun diterima sebagai teman, orang baik pun diterima.
Bila terjadi masalah, Sri Krishna selalu berusaha mencari solusi untuk kebaikan semua. Untuk kerukunan semua. Beliau lebih mengutamakan cara 'ahimsa' atau tanpa kekerasan, cara damai, dialog bersama untuk mencapai kebaikan semua.
Tapi....
Saat cara damai tidak bisa menyelesaikannya, Sri Krishna pun tidak segan-segan menggunakan cara keras, perang.
Kenapa Sri Krishna terlihat berpihak pada Pandawa saat perang Bharatayuda?
Kubu Pandawa sama-sama memiliki keburukan seperti kubu Kurawa, TAPI Pandawa berusaha memenuhi kepentingan bersama, kepentingan orang banyak, kepentingan rakyat.
Beda dengan Kurawa yang hanya mementingkan diri mereka sendiri, mementingkan kelompoknya sendiri, mementingkan para pejabat, tidak peduli pada rakyat.
Sri Krishna akan selalu berpihak pada Kebajikan. Demi Kebaikan semua. Demi Dharma/Kebajikan, karena Dharma adalah penopang Alam Semesta.
Nah yang perlu jadi bahan renungan adalah apakah yang disebut Kebajikan dan apa pula yang disebut Kejahatan?
Maha Reshi Bhisma, manusia yang dianggap paling bijaksana saat itu, di saat Beliau sekarat, Beliau menjelaskan pada Pimpinan Pandawa yaitu Yudisthira tentang Kebajikan dan Kejahatan/Kebatilan, Dharma dan Adharma.
Pertama yang Beliau jelaskan adalah tentang Adharma/Kebatilan/Kejahatan.
Kejahatan adalah segala sesuatu yang memecah belah, merusak keharmonisan, merusak kedamaian.
Kebajikan adalah segala sesuatu yang menghilangkan Kejahatan.
Dua kalimat tersebut menjadi pondasi semua ajaran agama yang ada sejak 3000 SM, sejak era Mahabharata sampai sekarang. Hanya sayangnya mulai hilang karena 'ketidaktahuan' semakin merajalela. Menganggap bahwa semua kejadian adalah relatif.
Itu pula yang menjadi landasan saya bersikap. Saya bisa berteman dengan siapapun. Tapi dalam kondisi tertentu saya juga bisa memilah dan memilih.
Karena hidup adalah pilihan. Ada hitam ada putih, bila pun ada area abu-abu atau netral itu hanyalah mitos.
Bila ada area abu-abu atau netral pun maka area itu hanya akan menjadi korban dominasi antara Hitam dan Putih, antara Kejahatan dan Kebajikan, antara Adharma dan Dharma.
Begitulah permainan dunia adanya.

Friday 8 January 2016

0 memaafkan

Tanda kita sudah benar-benar memaafkan mereka yang menyakiti kita adalah kapanpun kita ingat atau sesuatu mengingatkan kita kpada mereka, sudah tidak ada gerakan aneh dalam hati kita.
Justru senyum yang akan kita suguhkan pada alam.
Senyum syukur atas sakit yang pernah kita rasakan, yang membuat kita menjadi semakin kuat.
Senyum syukur karena kita  sudah bisa menikmati penderitaan yang Dia hadirkan untuk lebih dekat dengan kita.
Alhamdulillah