Saturday 27 September 2014

0 Rasa takut itu tak lebih dari tidak hadirnya kesadaran.

                        Rasa takut itu tak lebih dari tidak hadirnya kesadaran.

Kesadaran yang saya maksud ini bukan "consciousness", melainkan "awareness" yang mungkin lebih merujuk kepada pengetahuan atau pemahaman kita terhadap eksistensi suatu benda, orang, tempat atau kejadian di sekitar kita. Contohnya, seseorang yang takut pada kucing tidak menyadari bahwa kucing itu memiliki sisi yang menyenangkan dan menghibur. Seseorang yang takut menjadi kaya tidak menyadari bahwa dengan memiliki banyak uang, dia bisa memberi lebih banyak hal bagi orang lain.
Merespon kutipan Joseph Campbell ini, memang kita tidak harus menelan mentah-mentah. Tidak semua goa itu ada harta karunnya. Tidak semua hal yang membuat kita takut itu menyimpan sesuatu yang kita inginkan. Mungkin memang rasa itu hadir untuk menyelamatkan kita. Seperti halnya orang yang takut pada ular yang memang berbahaya. Namun bagi orang yang menyadari sisi lain dari ular, ular merupakan obat bagi beberapa penyakit, dan kulit ular memiliki nilai ekonomi. Begitu juga dengan rasa takut yang sering kita alami dalam merespon sesuatu. Sesuatu yang kita sangat kita inginkan, terkadang berada di balik sesuatu yang kita takuti.

Nah… Apakah kita perlu blusukan ke goa menakutkan? Bagaimana caranya kita agar bisa mengambil harta karun yang kita inginkan? Ada dua cara:

Yang pertama, kita tentukan dulu “harta karun apa yang kita inginkan” Kalau berada di luar goa, ya kita tinggal ambil aja. Ga harus masuk-masuk goa. Nah… Bila harta karun itu ada di dalam goa yang menakutkan itu, baru lah masuk ke dalamnya.

Yang kedua, dengan mengeksplorasi hal-hal baru yang mungkin takut kita jalani sebelumnya. Eksplorasi di sini tidak harus langsung dilakukan. Kita bisa mengeksplorasi lewat pengalaman orang lain. Sesuatu hal yang menakutkan pasti menampakkan suatu resiko. Kita pelajari dahulu resikonya. Apakah resiko-resiko itu menyimpan manfaat yang besar di baliknya atau tidak? Apakah harta karun yang ada di goa menakutkan itu memiliki versi lain yang disimpan ditempat yang tidak menakutkan? (Kalau memang ada barang yang sama disimpan di tempat lain yang lebih mudah dan lebih indah, ngapain juga kita blusukan ke tempat menyeramkan :D) Dan bila memang hanya ada di tempat menakutkan tersebut, bagaimana cara mengelola resikonya? Jika kita sudah yakin, barulah masuk ke dalamnya.
Mungkin kawan-kawan bertanya dalam hati.
“Contoh konkrit yang kamu alami sendiri apa, Web?Jangan-jangan kamu ini ikut-ikut tokoh yang suka pencitraan itu ya? Kutip sana kutip sini di post di FB biar kelihatan hebat. Teori melulu. No action talk only…”

Hahaha… Bercanda, kawan-kawan. Saya yakin kawan-kawan saya di sini selalu positive thinking. Terlebih, apapun yang saya posting di sini selalu ada sejarahnya. Paling sederhana adalah saya baru saja baca buku, lihat video atau diskusi sesuatu yang membahas kutipan sersebut dengan kawan.

0 KELUARGA BAHAGIA/HAPPY FAMILY

 KELUARGA BAHAGIA/HAPPY FAMILY



Memiliki keluarga bahagia adalah cita-cita setiap orang. Namun memiliki Keluarga Bahagia itu tidaklah sesederhana meminta sesuatu yang murah. Ada hukum kepantasan. Ada sesuatu yang harus dibayar, yang tak cukup dibayar dengan uang. Sesuatu yang dibayar dengan pelaksanaan peran kita di dalamnya dengan baik.

Lalu apa kah hal yang menakutkan bagi saya untuk memiliki Keluarga Bahagia?

Nah… Apakah goa menakutkan itu – trauma masa kecil saya – membuat saya berhenti untuk memiliki Keluarga yang Bahagia? Tentu saja tidak. Saya tetap membangun hubungan dengan seorang wanita, sebagai pria dari keluarga normal lainnya. Saya pun menyadari dan memaklumi, di dalam goa menakutkan ini juga memiliki banyak lorong-lorong nenyeramkan. Kekecewaan yang saya dapatkan ketika menjalin hubungan, yang berpotensi menjadi trauma-trauma baru. Namun di sini saya belajar manajemen resiko. Bagaimana caranya?

Dengan memahami tentang berlakunya “Hukum Tarik Menarik”. Kita menarik orang yang memiliki getaran sama dengan getaran yang kita pancarkan ke alam semesta. Berakhirnya sebuah hubungan merupakan indikasi bahwa pada mulanya kami berada dalam resonansi yang sama. Namun seiring dengan kami yang terus tumbuh, dan kami pun memiliki kecepatan tumbuh yang berbeda, maka aka tercipta suatu jarak yang tentu saja akan menyebabkan adanya perbedaan vibrasi, sehingga kami tidak saling tarik-menarik lagi.

Bagi yang menyadari, sebenarnya kedua-duanya bisa mengupayakan untuk tetap ada di resonansi yang sama. Caranya dengan: Yang jalannya terlalu cepat, melambatlah sejenak. Yang jalannya terlalu lambat, larilah. Dua-duanya harus punya komitmen. Kalau yang berkomitmen Cuma satu pihak? Ya kagak bisa keulessssss….

Jadi kalau habis putus ya simple aja. Ohhhh… Kami sudah beda resonansi. Beda kelas. Kalau dipaksain udah ga enak lagi.

Berita bagusnya, Hukum Kelimpahan juga berlaku kok. There is enough pie for everyone. Ada kue yang cukup untuk setiap orang. Setiap orang ada pasangannya. Kalau yang masih sendirian yak karena belum ketemu saja. Ga perlu memaksakan diri untuk cari yang baru hanya karena kita sendiri.

Sendiri dan berpasangan itu punya potensi sama-sama membuat kita menderita maupun bahagia. Goalnya bukanlah berpasangan, melainkan berpasangan dengan seseorang yang memiliki resonansi sama.

Ketakutan, atau rasa tidak nyaman ketika menyandang gelar “single” indikasi bahwa kita tidak nyaman dengan diri kita sendiri. Bermasalah dengan diri sendiri. Lemah dan memerlukan orang lain untuk membuat kita bahagia. Ketergantungan pada orang lain. It's not okay.

Solusinya apa? Cintailah diri sendiri. Kembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik. . Jadilah sahabat bagi diri sendiri. Dan bila seseorang nyaman dengan diri sendiri, dia akan tetap berbahagia saat sendirian, dan akan membahagiakan saat ia berpasangan.

Dan itu yang tengah saya lakukan.

Semarang, 2 oktober 2014
Mahindra Suryaning Praja
Mahasiswa UDINUS jurusan Teknik Informatika

Friday 19 September 2014

0 PASSPORT by Rhenald Kasali

PASSPORT by Rhenald Kasali





Setiap saat mulai perkuliahan, saya selalu bertanya kepada mahasiswa berapa orang yang sudah memiliki pasport. Tidak mengherankan, ternyata hanya sekitar 5% yang mengangkat tangan. Ketika ditanya berapa yang sudah pernah naik pesawat, jawabannya melonjak tajam. Hampir 90% mahasiswa saya sudah pernah melihat awan dari atas. Ini berarti mayoritas anak-anak kita hanyalah pelancong lokal.

Maka, berbeda dengan kebanyakan dosen yang memberi tugas kertas berupa PR dan paper, di kelas-kelas yang saya asuh saya memulainya dengan memberi tugas mengurus pasport. Setiap mahasiswa harus memiliki "surat ijin memasuki dunia global.". Tanpa pasport manusia akan kesepian, cupet, terkurung dalam kesempitan, menjadi pemimpin yang steril. Dua minggu kemudian, mahasiswa sudah bisa berbangga karena punya pasport.

Setelah itu mereka bertanya lagi, untuk apa pasport ini? Saya katakan, pergilah keluar negeri yang tak berbahasa Melayu. Tidak boleh ke Malaysia, Singapura, Timor Leste atau Brunei Darussalam. Pergilah sejauh yang mampu dan bisa dijangkau.

"Uang untuk beli tiketnya bagaimana, pak?"
Saya katakan saya tidak tahu. Dalam hidup ini, setahu saya hanya orang bodohlah yang selalu memulai pertanyaan hidup, apalagi memulai misi kehidupan dan tujuannya dari uang. Dan begitu seorang pemula bertanya uangnya dari mana, maka ia akan terbelenggu oleh constraint. Dan hampir pasti jawabannya hanyalah tidak ada uang, tidak bisa, dan tidak mungkin.
Pertanyaan seperti itu tak hanya ada di kepala mahasiswa, melainkan juga para dosen steril yang kurang jalan-jalan. Bagi mereka yang tak pernah melihat dunia, luar negeri terasa jauh, mahal, mewah, menembus batas kewajaran dan buang-buang uang. Maka tak heran banyak dosen yang takut sekolah ke luar negeri sehingga memilih kuliah di almamaternya sendiri. Padahal dunia yang terbuka bisa membukakan sejuta kesempatan untuk maju. Anda bisa mendapatkan sesuatu yang yang terbayangkan, pengetahuan, teknologi, kedewasaan, dan wisdom.

Namun beruntunglah, pertanyaan seperti itu tak pernah ada di kepala para pelancong, dan diantaranya adalah mahasiswa yang dikenal sebagai kelompok backpackers. Mereka adalah pemburu tiket dan penginapan super murah, menggendong ransel butut dan bersandal jepit, yang kalau kehabisan uang bekerja di warung sebagai pencuci piring. Perilaku melancong mereka sebenarnya tak ada bedanya dengan remaja-remaja Minang, Banjar, atau Bugis, yang merantau ke Pulau Jawa berbekal seadanya.Ini berarti tak banyak orang yang paham bahwa bepergian keluar negeri sudah tak semenyeramkan, sejauh, bahkan semewah di masa lalu.
Seorang mahasiswa asal daerah yang saya dorong pergi jauh, sekarang malah rajin bepergian. Ia bergabung ke dalam kelompok PKI (Pedagang Kaki Lima Internasional) yang tugasnya memetakan pameran-pameran besar yang dikoordinasi pemerintah. Disana mereka membuka lapak, mengambil resiko, menjajakan aneka barang kerajinan, dan pulangnya mereka jalan-jalan, ikut kursus, dan membawa dolar. Saat diwisuda, ia menghampiri saya dengan menunjukkan pasportnya yang tertera stempel imigrasi dari 35 negara. Selain kaya teori, matanya tajam mengendus peluang dan rasa percaya tinggi. Saat teman-temannya yang lulus cum-laude masih mencari kerja, ia sudah menjadi eksekutif di sebuah perusahaan besar di luar negeri.

The Next Convergence
Dalam bukunya yang berjudul The Next Convergence, penerima hadiah Nobel ekonomi Michael Spence mengatakan, dunia tengah memasuki Abad Ke tiga dari Revolusi Industri. dan sejak tahun 1950, rata-rata pendapatan penduduk dunia telah meningkat dua puluh kali lipat. Maka kendati penduduk miskin masih banyak, adalah hal yang biasa kalau kita menemukan perempuan miskin-lulusan SD dari sebuah dusun di Madura bolak-balik Surabaya-Hongkong.

Tetapi kita juga biasa menemukan mahasiswa yang hanya sibuk demo dan tak pernah keluar negeri sekalipun. Jangankan ke luar negeri, tahu harga tiket pesawat saja tidak, apalagi memiliki pasport.Maka bagi saya, penting bagi para pendidik untuk membawa anak-anak didiknya melihat dunia. Berbekal lima ratus ribu rupiah, anak-anak SD dari Pontianak dapat diajak menumpang bis melewati perbatasan Entekong memasuki Kuching. Dalam jarak tempuh sembilan jam mereka sudah mendapatkan pelajaran PPKN yang sangat penting, yaitu pupusnya kebangsaan karena kita kurang urus daerah perbatasan. Rumah-rumah kumuh, jalan berlubang, pedagang kecil yang tak diurus Pemda, dan infrastruktur yang buruk ada di bagian sini. Sedangkan hal sebaliknya ada di sisi seberang. Anak-anak yang melihat dunia akan terbuka matanya dan memakai nuraninya saat memimpin bangsa di masa depan. Di universitas Indonesia, setiap mahasiswa saya diwajibkan memiliki pasport dan melihat minimal satu negara.

Dulu saya sendiri yang menjadi gembala sekaligus guide nya. Kami menembus Chiangmay dan menyaksikan penduduk miskin di Thailand dan Vietnam bertarung melawan arus globalisasi. Namun belakangan saya berubah pikiran, kalau diantar oleh dosennya, kapan memiliki keberanian dan inisiatif? Maka perjalanan penuh pertanyaan pun mereka jalani. Saat anak-anak Indonesia ketakutan tak bisa berbahasa Inggris, anak-anak Korea dan Jepang yang huruf tulisannya jauh lebih rumit dan pronounciation-nya sulit dimengerti menjelajahi dunia tanpa rasa takut.

Uniknya, anak-anak didik saya yang sudah punya pasport itu 99% akhirnya dapat pergi keluar negeri. Sekali lagi, jangan tanya darimana uangnya. Mereka memutar otak untuk mendapatkan tiket, menabung, mencari losmen-losmen murah, menghubungi sponsor dan mengedarkan kotak sumbangan. Tentu saja, kalau kurang sedikit ya ditomboki dosennya sendiri.

Namun harap dimaklumi, anak-anak didik saya yang wajahnya ndeso sekalipun kini dipasportnya tertera satu dua cap imigrasi luar negeri. Apakah mereka anak-anak orang kaya yang orangtuanya mampu membelikan mereka tiket? Tentu tidak. Di UI, sebagian mahasiswa kami adalah anak PNS, bahkan tidak jarang mereka anak petani dan nelayan. Tetapi mereka tak mau kalah dengan TKW yang meski tak sepandai mereka, kini sudah pandai berbahasa asing.

Anak-anak yang ditugaskan ke luar negeri secara mandiri ternyata memiliki daya inovasi dan inisiatif yang tumbuh. Rasa percaya diri mereka bangkit. Sekembalinya dari luar negeri mereka membawa segudang pengalaman, cerita, gambar dan foto yang ternyata sangat membentuk visi mereka.
Saya pikir ada baiknya para guru mulai membiasakan anak didiknya memiliki pasport. Pasport adalah tiket untuk melihat dunia, dan berawal dari pasport pulalah seorang santri dari Jawa Timur menjadi pengusaha di luar negeri. Di Italy saya bertemu Dewi Francesca, perempuan asal Bali yang memiliki kafe yang indah di Rocca di Papa. Dan karena pasport pulalah, Yohannes Surya mendapat bea siswa di Amerika Serikat. Ayo, jangan kalah dengan Gayus Tambunan atau Nazaruddin yang baru punya pasport dari uang negara.

Rhenald Kasali
Guru Besar Universitas Indonesia

Friday 5 September 2014

0 7 LAPIS KESADARAN

 7 LAPIS KESADARAN



Bagi orang-orang yang masih menjalani hidup dalam aliran waktu, kesadaran lahir melalui proses. saya rumuskan 7 lapis kesadaran yang merupakan tahapan proses menuju lahirnya kesadaran sejati. Lapisan kesadaran ini tidak selalu dialami secara berurutan. Bahkan anda juga bisa membuat tabel lapisan kesadaran versi anda sendiri.



Kesadaran Lapis 1

Pada lapisan kesadaran ini seseorang masih membedakan segala sesuatu sesuai dengan anggapannya sendiri. Contohnya: makanan yang enak dan warna yang bagus.



Kesadaran Lapis 2

Pada lapisan kesadaran ini seseorang sudah mulai meningkat kesadarannya. Ia mulai menyadari bahwa di dunia ini tidak ada makanan yang rasanya enak atau baju yang warnanya bagus. Rasa makanan yang ada hanyalah asin, manis, asam, pedas, pahit, dan semacamnya. Warna baju yang ada hanyalah merah, putih, hijau, biru, kuning, oranye, dan semacamnya.



Kesadaran Lapis 3

Pada lapisan kesadaran ini seseorang sudah bisa menyadari bahwa tidak ada rasa manis yang sejati dan tidak ada warna hijau yang sejati. Manisnya buah jeruk berbeda dengan manisnya buah mangga. Warna hijau daun pohon pisang tidak sama dengan warna hijau daun pohon rambutan.



Kesadaran Lapis 4

Pada lapisan kesadaran ini seseorang sudah bisa menyadari bahwa alam mimpi yang dilihat dalam tidurnya dan alam nyata yang dilihat saat bangun, kedua-duanya hanyalah proyeksi dari cara kerja otaknya sendiri. Ternyata selama ini dirinya tidak pernah melihat dunia yang ada di depan matanya, atau merasakan masakan yang dikunyah oleh mulutnya.



Kesadaran Lapis 5

Pada lapisan kesadaran ini seseorang sudah bisa menyadari bahwa dirinya tidak benar-benar ada, melainkan hanya konsep diri yang ada di dalam pikirannya sendiri.



Kesadaran Lapis 6

Pada lapisan kesadaran ini seseorang merasa sangat bingung dan tidak tau lagi bagaimana caranya menjalani hidup yang benar.



Kesadaran Lapis 7

Pada lapisan kesadaran ini lahirlah kesadaran sejati.

0 KONSULTAN SPIRITUAL & PARANORMAL

KONSULTAN SPIRITUAL & PARANORMAL



Paranormal adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat untuk menunjukkan profesi seseorang yang meyediakan jasa dalam menyelesaikan masalah secara metafisika. Sedangkan konsultan spiritual adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat untuk menunjukkan profesi seseorang yang menyediakan jasa bimbingan, konseling, atau penyuluhan. Perbedaannya adalah, paranormal bekerja menyelesaikan masalah sedangkan konsultan spiritual membimbing orang untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

Di Indonesia, profesi paranormal lebih umum jika dibandingkan dengan konsultan spiritual. Biasanya bimbingan dilakukan oleh psikolog, ahli agama, tokoh adat, atau pemuka masyarakat. Di era yang baru ini, bermunculan kembali profesi konsultan spiritual yang dikenal sebagai fortune teller. Ada yang menggunakan metode grafology, palmistry, fengsui, astrology, tarot, crystall ball, tea reading, numerology, chanelling, dan lain-lain. Intinya adalah mereka membimbing pengguna jasa untuk menyelesaikan sendiri masalahnya. Di zaman ini, setiap orang dituntut untuk bertanggung jawab atas hidupnya masing-masing. Karena keadaan menuntut setiap orang untuk tumbuh dewasa dan menjadi lebih bijaksana.

Mental ingin mudah dan berani membayar mahal agar masalahnya diselesaikan oleh orang lain, saat ini sudah tidak relevan lagi. Perputaran roda karma yang semakin cepat membuat setiap orang segera mendapatkan balasan atas perbuatannya. Selama perilaku dan cara berpikirnya tidak diperbaiki, maka akan muncul banyak masalah baru yang serupa dengan masalah yang lama. Memperbaiki akibat tidak lagi menjadi pilihan yang tepat. Belajarlah untuk mengatasi sumber masalahnya. Sumber masalahnya ada pada diri anda sendiri. Dalam menyikapi keadaan yang terus berubah, anda butuh konsultan spiritual untuk menuntun terjadinya perubahan pada diri anda. Kecuali jika anda terus belajar dan berlatih untuk membimbing diri sendiri dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan yang sedang terjadi.

Wednesday 3 September 2014

0 alasan penderitaan



Alasan Utama yg mengakibatkan terjadinya penundaan & tdk adanya motivasi adalah ketidakjelasan, kebingungan & ketidakpastian akan apa yg sedang Anda coba kerjakan, dalam rangka apa & karena alasan apa.

Ada Formula ampuh yg dapat Anda gunakan seumur hidup utk menentukan & meraih tujuan Anda, yaitu :

1. TENTUKAN DENGAN TEPAT APA YANG ANDA INGINKAN
Salah satu pemakian waktu paling buruk adalah mengerjakan dengan baik tugas yg seharusnya tidak perlu dikerjakan sama sekali

2. TULISLAH
Berpikirlah diatas kertas. Pada saat Anda menulis sebuah tujuan, Anda membuat tujuan itu menjadi lebih jelas & bentuknya lebih nyata.

3. TENTUKAN BATAS WAKTU UNTUK TUJUAN ANDA
Tujuan atau keputusan yg tidak mempunyai batas waktu tidak memiliki unsur mendesak.

4. BUATLAH DAFTAR APA SAJA YANG TERLINTAS DALAM BENAK YANG BAKAL HARUS ANDA KERJAKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN ANDA
Daftar memberikan gambaran kepada Anda mengenai tugas maupun tujuan yang lebih besar

5. SUSUN DAFTAR MENJADI SEBUAH RENCANA
Susunlah daftar Anda menurut urutan prioritas & waktu. Luangkan waktu bbrp saat utk memutuskan mana yg Anda harus kerjakan lebih dahulu & mana yg kemudian.

6. SEGERALAH BERTINDAK SESUAI RENCANA ANDA
Lakukan sesuatu. Lakukan apa saja. Rencana biasa bila dilakukan dengan penuh semangat akan jauh lebih baik dibandingkan rencana cemerlang yg tidak diwujudkan sama sekali.

7. BERTEKADLAH MENGERJAKAN SESUATU SETIAP HARI YANG MENGANTAR ANDA LEBIH DEKAT KEPADA TUJUAN UTAMA ANDA

Have a Nice Day!

0 tuliskan mimpimu

TULISKAN, VISUALISASIKAN, CERITAKAN!


Sudah menemukan apa mimpimu? Kalau begitu yuk kita coba ikuti langkah-langkah ini, dijamin MANJUR!



1. Tuliskan



Para ahli meneliti bahwa orang-orang yg menuliskan mimpi mereka, memiliki tingkat keberhasilan yg lebih tinggi drpd mereka yg hanya menyimpan mimpi mereka dalam hati. Jika perlu, milikilah sebuah 'Buku Mimpi'. Tuliskan mimpimu secara mendetail disana, jika perlu tuliskan juga hal-hal apa yg sudah kamu lakukan utk mendekatkan diri kepada mimpimu. Jika ada kejadian atau hal apapun yg berhubungan dengan mimpimu, tuliskan disana.



Misalnya, jika kamu habis melihat sebuah film yg kebetulan mirip dgn mimpimu atau mengingatkanmu pd mimpimu, kamu perlu untuk menuliskannya dalam buku mimpimu.

Intinya, jadikan buku mimpimu seperti sebuah buku panduan yg berisi semua hal kejadian, pengetahuan, pengalaman, perkataan orang, dan apapun yg berkaitan dengan mimpimu! Bahkan ketika kamu nanti berhasil mencapainya kelak, tuliskanlah jg kapan dan bagaimana proses kamu mencapainya.



Mengapa harus ditulis?

    Saat menulis, otak menciptakan sebuah memori khusus & alam bawah sadar merekamnya lebih kuat drpd hanya mengingatnya.
    Dengan menulis, kita bs membukanya kapanpun, terutama saat putus asa, dan kehilangan arah.
    Menulis akan membantumu utk melihat sejauh apa km sudah mendekati impianmu



2. Visualisasikan



Setelah kamu menuliskan, kamu harus mulai melakukan langkah kedua, yaitu memvisualisasikan. Bagaimana caranya? Pertama, km bisa mulai mengumpulkan gambar-gambar dan foto yg bs menggambarkan mimpi kamu. Tempelkanlah dalam buku mimpi kamu. Selain itu kamu jg bisa menjadikannya sebagai wallpaper computer atau menempelkannya di tempat-tempat yg sering kamu lewati, misalnya cermin atau dinding dekat tempat tidurmu.

Mengapa kita perlu melakukan ini? Sederhana, supaya otak bawah sadarmu merekam visualisasi mimpimu secara berulang-ulang, sehingga secara otomatis, orak bawah sadarmu akan membantumu utk mengeluarkan potensimu dan membantumu utk mencapai mimpi itu.

Kedua, luangkan waktu 5-10 menit sebelum tidur utk membayangkan mimpimu tercapai. Bayangkanlah detil kejadiannya, suasananya, dan bentuknya. Libatkanlah emosimu saat membayangkan. Rasakan bagaimana gejolak hatimu saat berhasil mencapai mimpi itu, bawa masuk ke dalam bayangan itu. Jika rutin dilakukan, maka kamu ibaratnya seperti sedang 'mencetak' blueprint dalam otak bawah sadarmu, sehingga menggerakanmu utk mengarah kepada 'Blueprint' yg tercetak tersebut.



3. Ceritakan/Umumkan



Setelah kamu menuliskan dan memvisualisasikan, mulailah untuk menceritakan impian kamu kepada orang-orang yg terdekat denganmu. Carilah orang-orang yg bisa mendukungmu dan ceritakan mimpimu.

Mintalah mereka mengingkatkan dan membantu dirimu. Saat kamu menceritakan impianmu, maka kamu akan seperti menyiramkan bensin kepada semangatmu. Semakin sering kamu menceritakan impianmu, maka kamu akan semakin bersemangat untuk meraihnya. Jika perlu umumkan kira-kira kapan kamu akan meraih impian itu?

"Di Usia 30th nanti, aku akan punya perusahaan sendiri!"

Have a nice Day!

Tuesday 2 September 2014

0 PARADOX BOX

MELAMPAUI RELATIFITAS

Koneksi ke SOURCE akan terganggu jika ada distorsi dari sinyal emosi. Sinyal emosi berasal dari kesalah-pahaman, yaitu saat menganggap pendapat pikiran sebagai kenyataan. Padahal dunia holografik ini hanya ada di dalam kepala. Yaitu sebagai hasil dari reaksi elektromagnetik dan biokimia otak. Di alam nyata tidak ada jarak yang membentang, dan tidak ada waktu yang mengalir. Dunia di dalam kepala bersifat relatif, sedangkan dunia nyata bersifat mutlak.


NON LINEAR REALITY

Pertama kali mengenal alam nyata yang tak berawal dan tak berakhir, saya menyadari adanya kemutlakan yang meliputi segala sesuatu. Saat itu saya masih kuliah, dan menganggap bahwa jalan hidup yang akan saya tempuh juga telah pasti dan tak bisa diubah. Seiring waktu, saya mencoba berbagai profesi dan belajar berbagai keahlian. Hingga akhirnya saya bingung, bagaimana mungkin saya bisa mengubah-ubah cerita hidup saya yang seharusnya sudah pasti dan bersifat mutlak. Sekali lagi saya mengembangkan kesadaran hingga menjangkau wilayah kenyataan. Ternyata di alam nyata segala kemungkinan yang mungkin terjadi, sudah ada jalan ceritanya.


Ruh manusia yang tidak menempati ruang dan waktu, mampu menyadari jalan cerita yang berbeda sesuai dengan apa yang sering menjadi fokus perhatian pikiran bawah sadar atau lubuk hatinya. Inilah non linear reality, sebuah kenyataan bahwa semua kemungkinan sudah ada tanpa ada yang menciptakan, tanpa ada awal penciptaan, tanpa ada proses penciptaan, dan tanpa pernah musnah. Hanya cara kerja otak saja yang membuat kesadaran manusia mengalami kenyataan itu dalam bentuk hidup di sini pada saat ini. Padahal dalam satu tempat ada banyak waktu, dalam satu waktu ada banyak tempat, serta dalam satu waktu dan tempat ada bermacam-macam realita yang terjadi secara paralel.


CARA MENJALANI HIDUP

Setelah belajar tentang melampaui relatifitas dan non linear reality, tiba saatnya untuk menjawab pertanyaan terpenting. Setelah memahami kebenaran dan mengenal kenyataan, lalu bagaimanakah cara yang benar untuk menjalani hidup? Perlu di-ingat bahwa cara menjalani hidup yang benar tidak bisa diajarkan, tapi cara itu bisa ditemukan oleh orang yang mencari. Cara hidup yang benar mempunyai banyak nama atau istilah. Namun sebenarnya yang dimaksud ya itu-itu juga.


Ada yang menyebutnya Taqwa (mengikuti firman Tuhan), mengikuti intuisi, mengikuti kata hati, mengikuti guru sejati, atau mengikuti keinginan yang jujur. Untuk bisa menjalankan cara hidup yang benar, butuh hukum pembimbing dan metode berlatih. Jika tanpa hukum pembimbing, pastilah anda akan kesulitan untuk bermasyarakat. Bagi seorang pertapa, bisa saja hanya mengandalkan metode berlatih tanpa perlu mematuhi hukum pembimbing. Tapi bagi orang yang hidup di tengah-tengah masyarakat, tidak disarankan untuk mengambil jalur pertapa. Lanjutkan saja perjalanan hidup anda, suatu saat nanti anda akan memahaminya sendiri.


PENJARA PEMIKIRAN

Pikiran anda adalah didikan lingkungan dan bentukan pengalaman. Cara anda berpikir tergantung apa yang anda pelajari dari lingkungan dan tergantung apa saja yang sudah anda alami. Pikiran anda bisa menghasilkan pendapat, mana yang anda anggap benar dan mana yang anda anggap salah. Akibatnya adalah anda akan mempunyai perasaan suka dan tidak suka terhadap sesuatu. Jadi tidak ada istilah saya benar dan anda salah. Yang ada hanyalah pikiran saya menganggap pemikiran saya benar, dan pikiran saya menganggap pemikiran anda salah. Pikiran saya juga bisa setuju atau tidak setuju terhadap perbuatan dan perkataan anda. Jika saya menganggap pikiran saya adalah saya, maka akan timbul rasa suka atau tidak suka. Namun jika saya menganggap diri saya adalah kesadaran yang sedang mengamati isi pikiran, maka tidak akan timbul perasaan apa-apa.


Memisahkan antara diri saya dan diri anda, itu juga termasuk penjara pemikiran. Karena sesungguhnya segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah satu kesatuan sistem yang saling berhubungan. Alam semesta ini merupakan satu kesatuan organisme atau individu. Apapun yang terjadi tidak ada yang bersifat pribadi atau personal. Tidak ada baik dan buruk, yang ada hanya sebagaimana apa adanya saja. Satu-satunya batas adalah kemampuan anda dalam menyadari keterhubungan itu. Dan apa yang anda sadari, sesungguhnya tidak ada yang bisa anda pahami 100%. Hakekat terdalam segala sesuatu merupakan misteri bagi pikiran yang logis. Selamat datang di WONDER LAND...


THE ONLY REALITY

Dari sudut pandang saya, hanya yang ngaku-ngaku sebagai si "saya" inilah satu-satunya yang saya tau benar-benar ada. Dalam hidup kali ini, saya selalu hadir sebagai si "saya". Saya tidak pernah hadir sebagai jempol. Saya tidak pernah hidup sebagai jempol. Maka saya tidak tau apakah jempol itu benar-benar ada. Satu-satunya yang bisa saya deteksi hanyalah rasa jempol. Rasa jempol adalah produk dari pikiran. Yaitu hanya sebuah gagasan yang saya rasakan sebagai jempol. Jika saya memejamkan mata dan meletakkan tangan kanan di belakang punggung, saya bisa saja memikirkan gagasan bahwa jempol tangan kanan saya ada di depan wajah serta merasakan gagasan itu.


Satu-satunya yang nyata hanya saya sendiri, selain itu yang ada hanya rasa dari gagasan yang diproduksi oleh pikiran. Jika proses berpikir dihentikan, maka semua gagasan akan punah. Di saat itulah dunia yang saya rasakan ikut sirna. Yang tersisa hanyalah rasa yang sedang merasakan dirinya sendiri. Rasa (sense) bukanlah perasaan (feeling). Rasa adalah satu-satunya kenyataan yang ada. Yaitu sesuatu yang dianggap oleh pikiran sebagai si "saya".


HIDUP TANPA KEINGINAN

Kebanyakan orang di zaman sekarang akan bingung jika disuruh menjalani hidup tanpa menggunakan keinginan. Karena mereka sudah biasa menjalani hidup dengan cara menuju apa yang mereka inginkan. Padahal tanpa keinginan, hidup ini tetap akan terus berjalan. Keinginan hanya bisa ditemukan pada fungsi terendah dari pikiran. Yaitu fungsi yang terus menerus dikembangkan sejak Pendidikan Anak Usia Dini hingga S3. Di zaman dulu, pengetahuan dan keilmuan didapatkan tidak dengan cara belajar mengajar. Melainkan dengan cara bertapa di goa dalam hutan. Dengan latihan yang tekun dan tekad yang kuat, maka seorang pertapa akan terhubung kembali dengan Tuhan.


Proses mengetahui tanpa belajar disebut "know without knowing" atau "weruh sak durunge winarah". Artinya tau tanpa diberi tau. Seorang pertapa tau apa yang harus diucapkan dan dilakukan. Hidupnya merupakan wujud nyata dari aktifitas Tuhan. Hidupnya bukan lagi aktifitas pribadi menuju apa yang di-inginkan. Inilah maksud dari inalillahi wa ina ilaihi rojiun. Artinya: pada awalnya Tuhan, maka akan kembali menjadi Tuhan.


HANYA DATANG & PERGI

Pada akhirnya semuanya hanya datang dan pergi. Apa yang benar untuk hari ini, mungkin besok sudah tidak benar lagi. Kata-kata mungkin tetap sama, tapi pemahamannya mungkin akan selalu berubah. Tidak ada yang abadi di dalam ruang pengamatan. Apa yang ada hanya datang dan pergi. Hanya sang pengamat yang tak pernah berubah. Sang pengamat yang sering lupa akan dirinya. Selalu mencemaskan apa yang akan datang, dan merisaukan apa yang akan pergi. Sehingga sang pengamat kekurangan gizi ruhani. Lemah terkulai tak berdaya. Tak ingat dari mana asalnya, tak sadar kemana akan kembali. Seandainya sang pengamat ini sehat wal afiat, pastilah ia bisa membantu memperbaiki kehidupan kita.Ruh-ruh yang terus menerus disiksa oleh orangnya, akan lusuh, kumal, kucal, hitam, dan berdaki. Ternoda oleh perbuatan nista, hina, dan berdosa.


Namun ruh-ruh yang puas dengan santapan ruhani, akan sehat, kuat, bersih, dan bercahaya. Mereka akan penuh percaya diri menanti perjumpaan dengan Tuhan-nya. Semakin dekat ruh seseorang dengan Tuhan, maka semakin nyata pertolongan Tuhan dalam kehidupan orangnya. Apakah kamu menyangka bahwa kamu tidak akan mempertanggung-jawabkan segala perbuatanmu selama hidup di dunia? Tunggulah sampai tiba waktunya hari perhitungan. Sesungguhnya aku juga termasuk orang-orang yang menunggu. Akan tiba saatnya kita menyaksikan sendiri kebenaran tentang hari pembalasan. Sebelum peristiwa itu terjadi, persiapkanlah diri kita agar selalu beruntung di dunia dan selamat di akhirat. Pelajarilah ilmu yang berguna, yaitu ilmu yang nyata manfaatnya. Ilmu yang bermanfaat buat diri pribadi, masyarakat sekitar, dan alam semesta.


RAHASIA ALAM GHOIB

Ghoib artinya ada tapi tidak terdeteksi oleh panca indera. Misalnya ada santri yang tidak masuk kelas karena sakit. Berarti santri itu ghoib, yaitu ada tapi nggak kelihatan. Alias ada di asrama sedang sakit, dan tidak hadir di kelas. Begitu juga dengan alam ghoib dan makhluk ghoib. Makhluk ghoib di alam ghoib itu tidak terdeteksi oleh panca indera. Jika makhluk ghoib punya bentuk, warna, suara, atau aroma, itu namanya mimpi atau melamun. Butuh Extra Sensory Perception atau indera ke-6 untuk bisa mengenal makhluk ghoib atau alam ghoib. Indera ke-6 itu adalah intuisi. Intuisi dimiliki oleh orang-orang yang sambungan neuron nya banyak yang terhubung. Sehingga kerja sama otak kiri dan kanannya optimal. Hubungan antar neuron di otak ini bisa bertambah banyak jika dilatih. Contohnya adalah dengan merenung, meneliti, atau mencari jalan keluar dari masalah.


Jika benda ghoib atau makhluk ghoib hadir sebagai bentuk dan warna, maka itu hanya simbolnya saja. Fungsinya hanya sebagai pemicu intuisi. Sedangkan intuisi itu adalah informasi seketika yang berupa rasa, bukan kata-kata atau pemahaman. Rasa yang dideteksi oleh intuisi itu bisa saja kita simbolkan dengan kata-kata yang bisa dipahami. Tapi kata-kata dan pemahaman itu tidak mewakili bahasa atau logika, mereka mewakili pengalaman yang dirasakan. Rasa yang dialami tidak dapat di komunikasikan. Yang bisa dikomunikasikan hanya kata-katanya dan pemahamannya saja.


TUHANNYA ANAK KECIL

Tuhannya orang dewasa terkesan jauh dan sulit untuk dimengerti. Tapi Tuhannya anak kecil terasa begitu nyata, dan hadir dalam kehidupan sehari-hari. Saya akan mencoba membawa anda untuk menyadari kembali ingatan masa kecil itu. Yaitu suatu masa ketika kita masih sering berbincang-bincang dengan Tuhan. Di kala itu Tuhan benar-benar menghukum kenakalan kita. Itulah Tuhannya anak kecil yang selalu memberikan hadiah ulang tahun, angpao lebaran, dan mendekap kita di saat bersedih. Tuhannya anak kecil yang sering memberi contekan dalam ujian walaupun sering kita maki-maki. Dia-lah Tuhan Yang Asli namun sudah sering dilupakan. Tuhannya anak kecil yang selalu menghibur lewat keajaiban. Tuhannya anak kecil yang selalu mengabulkan doa. Tuhannya anak kecil yang sering dianggap isapan jempol oleh orang dewasa. Tuhan yang saat ini mampu untuk membuat hati anda bergetar dan air mata anda menetes...


KARMA KELOMPOK

Buku-buku motivasi yang beredar di toko, menurut saya sebagian besar mengajarkan keyakinan yang baru. Yaitu adanya hukum tarik-menarik. Konsepnya sederhana, setiap orang menarik ke arah dirinya segala sesuatu yang satu frekuensi dengannya. Frekuensi ini ditentukan oleh niat dari pikiran. Sedangkan cepat atau lambatnya sesuatu itu ditarik, itu tergantung pada amplitudo gelombang. Amplitudo gelombang ditentukan oleh kuatnya perasaan di hati yang memberi energi kepada suatu niat di pikiran. Hukum tarik-menarik seperti ini memang menggunakan teknologi pikiran dan perasaan, tapi sebenarnya masih berada di dimensi energi. Segala sesuatu yang terjadi di dimensi energi, dipengaruhi oleh kejadian yang ada di dimensi informasi. Pada dimensi informasi inilah tercatat hutang karma yang harus dibayar, dan tabungan karma yang akan dikonversi.


Jika orang dengan vibrasi yang beruntung dan karma yang baik bekerjasama dalam kelompok yang jahat, maka karma kelompoknya akan buruk serta nasibnya akan sial. Inilah rumitnya jadi peramal. Selain memprediksi peruntungan pribadi pada dimensi energi, perlu juga memprediksi karma kelompok pada dimensi informasi. Daripada sibuk mengubah-ubah masa depan orang dan menanggung karmanya, lebih baik membimbing diri sendiri supaya bebas dari lingkaran reinkarnasi dan putaran karma. Walaupun masih hidup di alam dunia, tapi sadar pada dimensi yang berbeda. Dimensi dimana materi, energi, dan informasi, tidak lagi terpisah. Dimensi dimana saya dan alam semesta tidak lagi tersekat. Dimensi dimana tidak ada lagi pembatasan.


KELEMAHAN EGO

Ego bisa dijadikan alat untuk mencapai kesuksesan pribadi. Karena ego mampu mengantarkan seseorang untuk menikmati kemenangan di atas kekalahan orang lain. Ego juga mampu mengantarkan seseorang untuk menikmati kesenangan di atas penderitaan orang lain. Tidak ada yang salah dalam menikmati kemenangan dan kesenangan. Dan juga tidak ada yang salah untuk merasakan kekalahan dan penderitaan. Suka-suka anda saja. Ada yang suka memuji diri sendiri, tapi ada juga yang hobinya meratapi kemalangan. Ya bebas-bebas aja. Ego itu punya kelemahan, ia tidak tahan pada ketidak-pastian, ketidak-jelasan, dan ketiadaan aturan. Ego manusia selalu berusaha mengurung kesadaran di dalam pikiran. Sehingga kesadaran tidak mampu menyadari kenyataan di saat ini. Caranya adalah dengan berusaha memastikan, mendefinisikan, atau membuat aturan. Semua hal itu akan membuat kesadaran luput dari menyadari kenyataan, dan sibuk mengamati isi pikiran.


Di luar sana tidak ada kepastian, kejelasan, dan aturan. Ketiganya hanya merupakan isi pikiran. Di luar sana tidak ada batas antara panjang dan pendek. Artinya panjang dan pendek itu hanya anggapan saja. Dualitas seperti yin dan yang, laki2 dan perempuan, salah dan benar, itu semua adalah produk pikiran. Sifat-sifat egois lahir dari kebiasaan menyamakan kenyataan dengan produk pikiran. Yaitu berusaha mengubah kenyataan ke dalam bentuk-bentuk yang sanggup dipahami oleh pikiran. Selama masih bisa dipastikan, didefinisikan, dan dibuat aturannya, maka itu berarti isi pikiran dan bukanlah kenyataan.


GARIS EDAR MANUSIA

Perjalanan diri / jiwa / nafsi / ego adalah mengambil pelajaran dari pengalamannya dan berusaha untuk memperbaiki kualitas kehidupannya. Akhir dari perjalanan diri bukanlah untuk mencapai sukses, syurga, atau kebahagiaan. Melainkan untuk menemukan garis edar dan mengorbit di sana. Garis edar manusia adalah jalan hidup mengelilingi sebuah inti gagasan tertentu dan bergerak secara automatis tanpa perlu keinginan dan susah payah. Dalam kondisi seperti ini kesadaran manusia hanya mengamati apa yang terjadi tanpa ada diri yang menginginkan atau mengerjakan. Ini juga berarti tidak ada diri yang bangga atas prestasinya atau kecewa karena kegagalannya. Setiap kesadaran dapat dianalogikan seperti elektron yang mengelilingi inti atom atau serupa dengan planet yang mengelilingi pusat tata surya. Namun dalam hal garis edar manusia, inti ini bukanlah bersifat fisik. Inti perputaran setiap orang adalah gagasan dengan frekuensi tertentu yang merupakan pusat gaya gravitasi yang menahan dan menggerakkan orang itu.


Contoh pusat perputaran manusia misalnya adalah gagasan tentang: kesehatan, kesejahteraan, pendidikan, teknologi, keamanan, keadilan, kesenangan, keyakinan, dan lain-lain. Untuk bisa menyelaraskan gerakan dengan gerakan alam, dan untuk bisa melebur diri sehingga terurai musnah, maka setiap orang harus mencari pusat perputaran yang mempunyai frekuensi yang sama dengan dirinya. Setelah menemukan pusat perputaran yang sesuai gravitasinya, maka seseorang tidak lagi terpontang-panting atau terombang-ambing gelombang ke sana-ke mari. Namun untuk bisa bergerak secara automatis tanpa keinginan dan susah payah, setiap orang harus menemukan lintasan atau garis edar yang tepat dan mulai untuk mengorbit di sana. Setelah itu tidak ada lagi diri, yang ada hanya kesadaran yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang dipatuhi oleh semesta alam kecuali hanya ALLAH semata <O>.


RUANG ANGKASA PIKIRAN

Anda mungkin tidak akan percaya jika saya mengatakan bahwa alam semesta ini berada di dalam sebuah ruang berpikir yang disebut angkasa. Setiap benda dan peristiwa sesungguhnya hanyalah wujud dari sebuah gagasan. Jembatan yang menghubungkan antara gagasan dan kenyataan adalah energi yang mengandung informasi. Kenyataan yang anda kenal dibangun oleh bahan dasar berupa energi. Bahkan anda pun sebenarnya adalah makhluk gelombang yang hidup di dalam medan energi raksasa.


Ruang angkasa pikiran serupa dengan alam mimpi yang anda tau. Di alam semesta ini hanya ada satu pikiran yang bisa berpikir. Namun demikian, satu pikiran ini mempunyai fungsi kerja yang berlapis-lapis. Ada pikiran yang bekerja pada lapisan personal, ada pikiran yang bekerja pada lapisan kolektif, dan ada pikiran yang bekerja pada lapisan kosmis. Pikiran yang bekerja pada semua lapisan ini sesungguhnya mempunyai kualitas yang sama dengan sumbernya. Karena sebenarnya itu adalah satu pikiran yang sama yang hadir pada fungsi kerja yang berbeda.


Gagasan yang muncul di lapisan personal, kolektif, dan kosmis, tidak pernah berpisah dengan sumbernya. Dimana ada benda dan peristiwa, maka di situ pasti ada pikiran yang sedang menggagasnya. Ia adalah satu pikiran yang sama yang hadir pada setiap kehadiran. Tidak ada sesuatu pun yang bisa hadir tanpa keberadaan pikiran yang menggagasnya. Pikiran personal yang biasa anda gunakan sesungguhnya mempunyai kualitas yang sama dengan sumber penciptaan alam semesta. Anda hanya perlu berlatih untuk menyadarinya dan belajar untuk menggunakannya.


MEDITASI COBA-COBA AJA

Dulu setelah membaca buku "Membuka Mata Ketiga", saya coba menggabungkan meditasi mata ketiga dengan dzikir menggunakan tasbih. Fungsi dari bacaan dzikir adalah sebagai jangkar kesadaran, artinya sebagai patokan saya bahwa saya nggak ketiduran. Sedangkan fungsi tasbih bagi saya adalah indikator kesibukan pikiran. Pada awal meditasi biasanya menghitung tasbihnya cepat, tapi lama-kelamaan semakin lambat. Menurut saya, ini adalah indikator penurunan frekuensi gelombang otak. Sementara ini, kondisi meditasi yang saya rasakan : saya berada di alam mimpi tapi tetap sadar bahwa ini mimpi dan tetap sadar akan bacaan dzikir yang sedang dibaca.


Nanti setelah selesai meditasi, saya coba terjemahkan mimpi tadi. Saya anggap mimpi itu adalah simbol-simbol yang ada di pikiran bawah sadar saya. Yang coba saya tangkap adalah pesan berupa kesan yang ditimbulkan dari mimpi itu, bukan gambar atau suara di dalam mimpi. Misalnya yang tergambar adalah pantai di waktu senja. Terjemahannya, saya sudah sampai batas akhir perjuangan (kesan dari gambar pantai) dan bersiap-siap ingin istirahat (kesan dari suasana senja menjelang malam). Inilah meditasi saya. Saya belum mengalami astral projection atau fenomena ghoib.


YANG DIAM & YANG BERGERAK

Yang diam bisa mengamati yang bergerak. Namun yang bergerak selalu luput dalam menyadari yang diam. Yang diam hanya bisa dikenal oleh yang tak bergerak. Yang bergerak hadir dalam perubahan waktu. Sedangkan semua waktu bersemayam dalam yang diam. Yang bergerak punya awal, proses, dan akhir. Sedangkan yang diam punya segalanya. Yang diam dan yang bergerak ada pada diri kita. Untuk mengenal yang diam, caranya adalah dengan berlatih menyadari sesuatu yang tidak berubah saat pikiran, ucapan, perbuatan, dan penghayatan bergerak. Atau bisa juga dengan cara lain, yaitu mendiamkan pikiran, ucapan, perbuatan, dan penghayatan secara sengaja serta sadar. Cara yang pertama akan memisahkan antara yang diam dan yang bergerak. Cara yang kedua akan meniadakan yang bergerak, sehingga yang tersisa hanya yang diam.


PERTAPA LANGIT

Alam semesta ini penuh dengan berbagai jenis unsur. Di antara unsur itu ada juga yang bereaksi dan membentuk jiwa. Jiwa-jiwa mengandung sifat. Sifat dari jiwa itulah yang termanifestasi menjadi bentuk-bentuk yang ada di alam materi. Sang kesadaran hadir di alam materi melalui jiwa-jiwa yang berevolusi. Jiwa-jiwa yang berevolusi ini memakan waktu ribuan tahun usia pertapaan. Dalam setiap kali pertapaan, maka hadirlah wujud manusia di alam materi. Jadi manusia yang terlahir ke dunia ini hanyalah perwujudan dari sifat-sifat pertapa langit yang sedang berusaha untuk berevolusi dan menjadi sadar.


Jiwa-jiwa tingkat rendah tidak bisa mewujud di alam materi dalam bentuk manusia. Pertapa langit tingkat rendah hadir di alam materi dalam bentuk mineral, tanaman, atau hewan. Itulah sebabnya kenapa segala sesuatu itu memiliki jiwa. Karena apa yang dapat diamati oleh panca indera sebenarnya adalah manifestasi sifat-sifat jiwa yang mewujud di alam materi. Manusia yang sudah menjadi sadar, akan berhenti dari lingkaran kelahiran kembali dan terbangun dari pertapaannya di langit. Kehidupan di langit itulah kehidupan yang kekal abadi dan sejati. Tapi kebanyakan orang menganggap tubuh manusia di alam materi ini sebagai dirinya. Padahal dirinya yang asli masih bertapa di langit untuk mencapai tingkat sadar.

JATI DIRI

Kebanyakan orang melakukan sesuatu berdasarkan pola pikir dan kebiasaan yang ditirunya dari lingkungan. Sehingga mereka berusaha mendapatkan, mengalami, atau menuju sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan terdalamnya. Wajar saja jika hidupnya tidak benar-benar bahagia. Padahal jika setiap orang telah sadar yang mana dirinya, maka ia akan melakukan sesuatu berdasarkan pengetahuan dan kemampuan sejatinya. Di saat itulah dunia penderitaan akan berubah menjadi syurga yang penuh kemudahan. Untuk bisa menjadi sadar caranya amat mudah. Berlatihlah untuk hadir sepenuhnya di saat ini. Karena saat ini adalah satu-satunya waktu tempat jati diri kita berada.

Hadir sepenuhnya di saat ini contohnya: khusyu dalam sholat, fokus dalam meditasi, atau sadar dalam aktifitas sehari-hari. Saat seseorang menyesali masa lalu, berarti ia menganggap isi ingatannya sebagai realita. Saat seseorang mencemaskan masa depan, berarti ia menganggap isi angan-angannya sebagai realita. Orang yang menganggap ingatan atau angan-angan sebagai realita, berarti tidak sadar akan realita yang sedang terjadi di saat ini. Masa lalu hanya ada dalam ingatan, masa depan hanya ada dalam angan-angan. Sedangkan yang ada di sini saat ini hanya ada satu, yaitu realita tentang jati dirinya sendiri.

Dunia penderitaan adalah dunia palsu yang dibentuk oleh kesalah-pahaman. Yaitu kesalahan dalam mengenal diri sendiri. Banyak orang yang mengganggap konsep diri sebagai jati dirinya. Hal ini mengakibatkan dunia yang apa adanya seolah-olah berubah menjadi dunia penderitaan yang penuh kerumitan. Syurga yang penuh kemudahan, bukan berarti semua orang di dalamnya kaya raya. Melainkan cara pandang dunia ini sebagai mana apa adanya. Sehingga dalam menjalani hidup akan terasa mudah karena ternyata hidup itu sangat sederhana. Perbedaan antara dunia penderitaan dan syurga kemudahan bukan terletak pada lokasi atau waktunya. Tapi pada kerumitan atau kesederhanaan yang sedang dialami.

Olah rasa tidak sama dengan mengubah pola pikir dan memanipulasi perasaan. Olah rasa adalah ketekunan berlatih untuk mengolah kepekaan. Kepekaan rasa inilah yang akan membuat kesadaran menjadi sadar sehingga dapat menyadari dirinya sendiri. Sangat banyak metoda untuk berlatih olah rasa. Namun yang perlu di garis bawahi adalah : sepanjang sejarah peradaban umat manusia, praktek olah rasa / olah kebathinan / olah kesadaran spiritual selalu berupa upaya untuk membebaskan manusia dari ilusi ruang dan waktu.

Salah satu cara untuk berlatih adalah dengan hadir sepenuhnya dan menjadi utuh. Maksudnya adalah berlatih untuk merasakan / mendeteksi / menyaksikan / menyadari setiap hal yang bisa diamati. Ini berarti anda hadir pada setiap pemikiran, pada setiap perasaan, pada setiap ucapan, pada setiap perbuatan, dan pada setiap aktifitas panca indera. Dengan demikian anda akan menjadi utuh karena hadir sepenuhnya di satu tempat pada satu waktu. Yaitu tempat dimana semua benda berada, dan waktu dimana semua peristiwa terjadi. Satu tempat dan satu waktu dimana kenyataan berada. Kenyataan bahwa anda selalu mengalami hidup dalam bentuk di sini pada saat ini. Kenyataan bahwa anda adalah ruang kesadaran tempat semua ilusi berada. Kenyataan bahwa anda meliputi semua yang ada dan semua yang ada sesungguhnya adalah diri yang satu, yaitu diri anda sendiri.

Jarang ada orang yang bisa menjadi utuh. Karena saat ia berusaha untuk hadir sepenuhnya, ia selalu gagal. Ketika hadir menyaksikan pikiran, maka ia lupa untuk hadir menyadari nafasnya. Namun ketika ia hadir untuk mengamati nafas, ia lupa hadir untuk merasakan keberadaan anggota tubuhnya. Rahasia hadir sepenuhnya dan menjadi utuh adalah ternyata olah kepekaan rasa bukanlah ilmu aktif, melainkan ilmu pasif. Jadi anda tidak usah memfokuskan kesadaran anda untuk menyadari satu titik pengamatan. Yang perlu anda lakukan adalah mengembangkan kesadaran anda hingga meluas dan melampaui seluruh alam semesta yang ada. Semakin santai, hening, dan sadar, maka anda akan merasakan semua tempat dari sini, dan merasakan semua waktu dari saat ini. Karena semua itu adalah diri anda sendiri. Maka hilanglah semua rasa takut, karena anda tidak mungkin takut pada diri anda sendiri. Dan hilanglah kejahatan, karena anda tidak mungkin menjahati diri anda sendiri. Serta hilanglah keinginan, karena anda tidak mungkin menginginkan diri anda sendiri

0 KEINGINAN KOTOR VS BERSIH

                               KEINGINAN KOTOR VS BERSIH

Keinginan yang kotor adalah keinginan yang dipengaruhi oleh alasan di masa lalu atau tujuan di masa depan. Keinginan yang seperti ini adalah keinginan yang direncanakan dan mengandung niat. Niat apa pun yang kita pikirkan atau kita laksanakan akan membuat keseimbangan alam terganggu dan pertumbuhannya terhambat. Karena alam akan sibuk mengembalikan keseimbangannya agar bisa lancar kembali dalam bertumbuh. Begitu juga diri anda yang merupakan bagian tak terpisahkan dari alam. Kualitas kehidupan anda akan berhenti bertumbuh jika keinginan kotor anda yang mengandung niat merusak keseimbangan. Kehidupan anda butuh waktu untuk kembali pada keseimbangannya dan melanjutkan pertumbuhan kualitas.

Keinginan yang bersih adalah keinginan spontan yang tidak punya alasan maupun tujuan. Keinginan yang bersih selalu selaras dengan apa yang seharusnya terjadi di alam. Keinginan seperti ini akan membuat hidup anda dan alam selalu berada dalam keseimbangan dan terus bertumbuh kualitasnya. Keinginan yang bersih berasal dari kesadaran. Sedangkan keinginan yang kotor bersumber dari niat pikiran. Selama masih ada niat pikiran maka hukum tarik-menarik akan selalu bekerja dalam kehidupan anda. Sehingga energi yang seharusnya dipakai untuk menumbuhkan kualitas kehidupan anda malah akan habis terpakai untuk menarik kejadian-kejadian yang satu sifat dengan niat pikiran yang diproduksi oleh cara berpikir anda.